[…] Mengijak masa SMP, kami pindah ke Palembang dan kemudian Bandar Lampung. Di saat ini saya sudah mulai berkenalan dengan buku-buku silat seperti Wiro Sableng dan Ko Ping Hoo. Selain itu ada satu judul yang tidak sempat saya tamatkan, yaitu Api di Bukit Menoreh. Buku ini saya peroleh dari sepupu saya yang kebetulan punya teman di tempat peminjaman buku. Memang ada perbedaan mendasar antara dua masa tersebut. Saat saya SD dan berada di daerah yang cukup terpencil, pilihan sangat terbatas. Selain perpustakaan, beli dan pinjam kepada teman, rasa-rasanya waktu itu tidak ada taman bacaan. Di Palembang atau Bandar Lampung, taman bacaan lah sumber utama suplai buku. Yang menarik adalah, Api di Bukit Menoreh ternyata dapat kita temukan linknya di https://adbmcadangan.wordpress.com/bundel/ […]
[…] Mengijak masa SMP, kami pindah ke Palembang dan kemudian Bandar Lampung. Di saat ini saya sudah mulai berkenalan dengan buku-buku silat seperti Wiro Sableng dan Ko Ping Hoo. Selain itu ada satu judul yang tidak sempat saya tamatkan, yaitu Api di Bukit Menoreh. Buku ini saya peroleh dari sepupu saya yang kebetulan punya teman di tempat peminjaman buku. Memang ada perbedaan mendasar antara dua masa tersebut. Saat saya SD dan berada di daerah yang cukup terpencil, pilihan sangat terbatas. Selain perpustakaan, beli dan pinjam kepada teman, rasa-rasanya waktu itu tidak ada taman bacaan. Di Palembang atau Bandar Lampung, taman bacaan lah sumber utama suplai buku. Yang menarik adalah, Api di Bukit Menoreh ternyata dapat kita temukan linknya di https://adbmcadangan.wordpress.com/bundel/ […]
[…] The busiest day of the year was August 19th with 5,845 views. The most popular post that day was Bundel. […]