Ini ada tenaga tambahan untuk mbabat Alas Mentaok. Nangin kapling 76 sampai 90 dereng disiapaken. Mbok yo disempatake to. Mesakake para cantrik sing terus tingak-tinguk kados manuk keluwen atawa hop in lan hop out kados anoman.
Ki GD, saya baru cek di jilid II buku 7 hal 8,78 dan 79 di buku yang saya pinjam ternyata ada. tp saya ga ada scanner, atau Ki Alphonse berkenan nyecan halaman tersebut ? nanti bahannya saya bawa sekalian.
wah…rupanya ki DD juga punya ilmu kesaktian serupa panembahan agung, sehingga mampu menyembunyikan kapling 76 dari pandangan mata…jangan-jangan beliau adalah muridnya…???
Kapling 76 dan seterusnya masih sengaja disamarkan oleh Ki Gede agar para cantrik tidak berebut rangsum.
Meskipun demikian, atas petunjuk Ki Waskita saya mulai dapat menyibak tabir yang menyelimuti padepokan ADBM.
Ilmu yang dipelajari Ki Gede dari Panembahan Agung masih bisa ditebak.
Tapi, ada benarnya kalau kapling tersebut tidak dibuka dulu. Karena Ki Gede rupanya mulai kuwalahan menghadapi “proofing” hasil “retype” para pengawal menoreh, sehingga rangsum versi teks segera dibagikan tanpa melalui “proofing”. Mulai jilid 64 yang dibagikan kalau tidak “unproof version” ya “uncorrected version”.
Pasukan scanning sudah mulai bergerak, pasukan retype sudah ada, pasukan “proofing” rupanya perlu dibentuk. Bagaimana dengan Ki Hartono? atau yang lain? Kasihan Ki Gede.
On 9 Desember 2008 at 13:23 Abu Ghani Benzema said:
Ediann….wis okeh le podo ngantri…semoga tidak telat melihat pertarungan Ki Waskita dengan Penembahan Agunng.
Absen Ki GeDe dan antri, menunggu dengan sabar jurus-jurus di kitab 76 untuk menghadapi ilmu Panembahan Agung yang ngedap2i, sekalian mengucapkan Met Idul Adha Kagen Ki GeDe dan para cantrik sekalian
sayang sekali Raden Sutawijaya memerlukan tenaga saya untuk menyelidiki siapa sebenarnya Tumenggung, Panji dan Ki Ajar Kleco sesungguhnya sehingga saya harus meninggalkan padepokan Gajah Putih langsung menuju Pajang tgl 10 Desember – 2 Januari ini…..
sehingga saya pasti akan disibukkan urusan disana dan tidak bisa membantu membabat alas Mentaok.
tapi setelah selesai urusan di Pajang dan kembali ke Padepokan Gajah Putih, maka saya bisa membantu babat alas Mentaok dari kejauhan…..
Ini mulai dirasakan oleh seluruh isi padepokan ADBM adanya serangan ilmu-ilmu gila dengan membuat apa yang akal pikirkan dan perasaan menjadi sesuatu yang bertentangan dan berlainan,…diharapkan segenap cantrik untuk lebih memusatkan daya nalar dan budinya…terasa getaran2 yang mengacaukan akal pikiran…kita. mudah2an ki Gede..dan para cantriknya tidak terlalu..terpengaruh dengan ilmu gila panembahan agung…
BTW, kita para kawula juga kena imbasnya, menjadi gila…gila karena lama menunggu….tetapi apapun dan bagaimanapun bacanya tetap ADBM…. thanks to ki GD dan crew…
KI arema (asli malang tenan tah), aku suah lama menyediakan diri untuk membantu yang aku bisa. kantorku di harmoni. ada scanner. aku juga punya cukup waktu (1-2 jam sehari) untuk ikut babat Alas Mentaok. Aku cuma butuh sipat kandel. tolong turunkan ilmu mengubah bentuk itu..
Ha ha .., yang asli Arema anak saya. Saya sendiri orang kabur kanginan.
Ki Hartono
Tentang ilmu merubah bentuk, waduh …, ilmu saya belum sampe di situ. Saya baru bisa merubah bentuk dari jarak dekat, kalau merubah bentuk dari jauh, ya “kadit osi”. Sipat kandelnya tidak bisa dipakai untuk “remote”.
Maksud saya menyebut nama Ki Hartono, supaya membantu “proofing” jilid-jilid yang versi teksnya sudah keluar tetapi belum di “proof”, misalnya sampai sekarang jilid 64 – 70 masih versi “unproof” atau “uncorrected”, supaya enak dibaca. Atau kerjasama dengan Ki Edy, Ki Pras, Jebeng dll.
Alur: scan-djvu-convert docfile-retype-proof-reproof. Ki Hartono bisa mengambil yang mana? Petanya sekarang sudah jelas, meskipun kadang menghilang. Scan-djvu (Ki Warsono, Arema, mbokde dan tim Bogor), djvu-konvert (jebeng …, dimana sekarang), retype (Ki Edy, Pras, dll), proof (Ki Edy, dll) dan reproof (Ki Gede sendiri). Kalau Ki Hartono mau nge”proof” bisa kontak dengan pasukan retype spt Ki Edy, Pras, dll.
Teknisnya bisa menghubungi Ki Gede.
Dulu saya belajar nge”proof” sama Ki Gede, tetapi ditugasi menjadi pasukan “scanning”. Ki Hartono saya kira tidak perlu belajar lagi.
Ternyata ilmu Panembahan Agung kagak ade ape2nye, kena bunyi ledakan cambuk Kiai Gringsing lenyap seketika ilmu sihirnya. Ular belang ular kodot semue nyungsep seketika.
Ki Truno Podang
Absen dulu nih,
KI ONy, KI Aulianda dan Ki Alphonse dan para cantrik di Bogor…, maaf bbrp hari hilang, internet lagi down katanya, kesamber petir dan ular naga kali…hehe.
kalo saya mah gimana yg ngasih jatah aja.., Boleh aja sabtu siang ini ririungan di Alas BotanSkuere – buat meringankan beban Ki Gede…
No HP saya udah ada di Ki Aulianda, bisa dikontak ntar..
sekalian nebeng angkot jambu dua nomor 76…, kok belum lewat ya????
Menebak-nebak jalannya pertempuran di 76.
Ki Waskita lawannya Panembahan Agung;
Kiai Gringsing lawannya Panembahan Alit;
Ki Sumangkar lawannya Daksina (tetapi setelah Ki Sumangkar menyelamatkan Rudita terlebih dahulu);
Raden Sutawijaya + Ki Branjangan lawannya Putut.
Wah di pihak Menoreh masih banyak selebritis yang gak punya lawan tangguh seperti Agung Sedayu, Swandaru, Ki Argapati, Pandan Wangi, Prastawa dan Ki Demang SP.
Hayo siapa yang gak setuju ngacunga?
Ki Truno Podang
@Ki Arema,
Saya masih memantau dengan rajin ADBM kok Ki. Berhubung para ADBMer sudah pada mumpuni dalam mengkonvert dan sudah mempunyai aji aji ABBYY Fine Reader masing masing sehingga sudah bisa meng konvert tanpa bantuan cambuk atau pun obat obatan dari Ki Tanu Metir, maka saat ini saya sedang tenggelam dalam satu kegiatan yang sedikit berbeda….
Saya tak ngantri duluan ya
“Hmm… rupanya Panembahan Gajah Putih (Ki Maswal) blm mengetahui sisi alas ini” desis Panembahan Pandan Alas.
“Baiknya segera aku SMS Ki GD utk segera mengolah alas 76 ini sebelum semuanya terlambat”
numpang buka lapak disini juga aah…
Absen kiai……lan sugeng riyadin idul fitri kagem poro cantrik dalah kulowargo sedoyo
Absen kiai……lan sugeng riyadin idul Adha kagem poro cantrik dalah kulowargo sedoyo
Ki Ageng Pemanahan,
Ini ada tenaga tambahan untuk mbabat Alas Mentaok. Nangin kapling 76 sampai 90 dereng disiapaken. Mbok yo disempatake to. Mesakake para cantrik sing terus tingak-tinguk kados manuk keluwen atawa hop in lan hop out kados anoman.
Ki GD, saya baru cek di jilid II buku 7 hal 8,78 dan 79 di buku yang saya pinjam ternyata ada. tp saya ga ada scanner, atau Ki Alphonse berkenan nyecan halaman tersebut ? nanti bahannya saya bawa sekalian.
absen pagi2 menjelang siang………….
E… ternyata ngantrinya disini, sempat bingung tadi. Absen dulu ah…. Ki GD, mat Idhul Adha ya…
Ngantri di sini lewat jalan mana ya?
Untung jalan pintas sudah dibuatkan oleh para cantrik yang telah mendahului antri.
Ikut antri ah……
wah…rupanya ki DD juga punya ilmu kesaktian serupa panembahan agung, sehingga mampu menyembunyikan kapling 76 dari pandangan mata…jangan-jangan beliau adalah muridnya…???
Maaf….
Antrian untuk Peron 76 disebelah mana ya?
@Ki Ony
Ok Ki Ony, dengan senang hati saya siap membantu.
meski ke DD punya ilmu seperti panembahan agung tetapi saya tetep antri.
O o …..
Tahu sekarang caranya.
Kapling 76 dan seterusnya masih sengaja disamarkan oleh Ki Gede agar para cantrik tidak berebut rangsum.
Meskipun demikian, atas petunjuk Ki Waskita saya mulai dapat menyibak tabir yang menyelimuti padepokan ADBM.
Ilmu yang dipelajari Ki Gede dari Panembahan Agung masih bisa ditebak.
Tapi, ada benarnya kalau kapling tersebut tidak dibuka dulu. Karena Ki Gede rupanya mulai kuwalahan menghadapi “proofing” hasil “retype” para pengawal menoreh, sehingga rangsum versi teks segera dibagikan tanpa melalui “proofing”. Mulai jilid 64 yang dibagikan kalau tidak “unproof version” ya “uncorrected version”.
Pasukan scanning sudah mulai bergerak, pasukan retype sudah ada, pasukan “proofing” rupanya perlu dibentuk. Bagaimana dengan Ki Hartono? atau yang lain? Kasihan Ki Gede.
Ediann….wis okeh le podo ngantri…semoga tidak telat melihat pertarungan Ki Waskita dengan Penembahan Agunng.
Absen Ki GeDe dan antri, menunggu dengan sabar jurus-jurus di kitab 76 untuk menghadapi ilmu Panembahan Agung yang ngedap2i, sekalian mengucapkan Met Idul Adha Kagen Ki GeDe dan para cantrik sekalian
Nderek nenggo Girik 76 Ki Gede…
sayang sekali Raden Sutawijaya memerlukan tenaga saya untuk menyelidiki siapa sebenarnya Tumenggung, Panji dan Ki Ajar Kleco sesungguhnya sehingga saya harus meninggalkan padepokan Gajah Putih langsung menuju Pajang tgl 10 Desember – 2 Januari ini…..
sehingga saya pasti akan disibukkan urusan disana dan tidak bisa membantu membabat alas Mentaok.
tapi setelah selesai urusan di Pajang dan kembali ke Padepokan Gajah Putih, maka saya bisa membantu babat alas Mentaok dari kejauhan…..
Kok belum ada tanda 2x ya? Ikut Antri ah
saya siap bantu ki gede. kasih tahu caranya saja.
Ini mulai dirasakan oleh seluruh isi padepokan ADBM adanya serangan ilmu-ilmu gila dengan membuat apa yang akal pikirkan dan perasaan menjadi sesuatu yang bertentangan dan berlainan,…diharapkan segenap cantrik untuk lebih memusatkan daya nalar dan budinya…terasa getaran2 yang mengacaukan akal pikiran…kita. mudah2an ki Gede..dan para cantriknya tidak terlalu..terpengaruh dengan ilmu gila panembahan agung…
BTW, kita para kawula juga kena imbasnya, menjadi gila…gila karena lama menunggu….tetapi apapun dan bagaimanapun bacanya tetap ADBM…. thanks to ki GD dan crew…
KI arema (asli malang tenan tah), aku suah lama menyediakan diri untuk membantu yang aku bisa. kantorku di harmoni. ada scanner. aku juga punya cukup waktu (1-2 jam sehari) untuk ikut babat Alas Mentaok. Aku cuma butuh sipat kandel. tolong turunkan ilmu mengubah bentuk itu..
Ha ha .., yang asli Arema anak saya. Saya sendiri orang kabur kanginan.
Ki Hartono
Tentang ilmu merubah bentuk, waduh …, ilmu saya belum sampe di situ. Saya baru bisa merubah bentuk dari jarak dekat, kalau merubah bentuk dari jauh, ya “kadit osi”. Sipat kandelnya tidak bisa dipakai untuk “remote”.
Maksud saya menyebut nama Ki Hartono, supaya membantu “proofing” jilid-jilid yang versi teksnya sudah keluar tetapi belum di “proof”, misalnya sampai sekarang jilid 64 – 70 masih versi “unproof” atau “uncorrected”, supaya enak dibaca. Atau kerjasama dengan Ki Edy, Ki Pras, Jebeng dll.
Alur: scan-djvu-convert docfile-retype-proof-reproof. Ki Hartono bisa mengambil yang mana? Petanya sekarang sudah jelas, meskipun kadang menghilang. Scan-djvu (Ki Warsono, Arema, mbokde dan tim Bogor), djvu-konvert (jebeng …, dimana sekarang), retype (Ki Edy, Pras, dll), proof (Ki Edy, dll) dan reproof (Ki Gede sendiri). Kalau Ki Hartono mau nge”proof” bisa kontak dengan pasukan retype spt Ki Edy, Pras, dll.
Teknisnya bisa menghubungi Ki Gede.
Dulu saya belajar nge”proof” sama Ki Gede, tetapi ditugasi menjadi pasukan “scanning”. Ki Hartono saya kira tidak perlu belajar lagi.
baik ki arema. ki gede bisa kasih tugas kepada saya.
Sajak-e Ki GD ki kesaren,… bethoro suryo sedelo maneh sumurup neng cokrowolo..nanging durung ono tondo-tinondo bakal mijil bayining kurowo kaping 76
Ternyata ilmu Panembahan Agung kagak ade ape2nye, kena bunyi ledakan cambuk Kiai Gringsing lenyap seketika ilmu sihirnya. Ular belang ular kodot semue nyungsep seketika.
Ki Truno Podang
Absen dulu nih,
KI ONy, KI Aulianda dan Ki Alphonse dan para cantrik di Bogor…, maaf bbrp hari hilang, internet lagi down katanya, kesamber petir dan ular naga kali…hehe.
kalo saya mah gimana yg ngasih jatah aja.., Boleh aja sabtu siang ini ririungan di Alas BotanSkuere – buat meringankan beban Ki Gede…
No HP saya udah ada di Ki Aulianda, bisa dikontak ntar..
sekalian nebeng angkot jambu dua nomor 76…, kok belum lewat ya????
kover-nya sudah ada tanda-tanda penampakan…
semoga bukan hasil kerjaan panembahan agung….
Ikut ngantri.
Biarin dapat nomer paling buntut.
Maturnuwun
ikut absen
Met id adha semuanya
Absen ki Gede
eeee sabar???
ana sing dadi sate buntel ya???
GD: Dangu mboten pinarak, Ki Rekso. Sami wilujeng to?
Menebak-nebak jalannya pertempuran di 76.
Ki Waskita lawannya Panembahan Agung;
Kiai Gringsing lawannya Panembahan Alit;
Ki Sumangkar lawannya Daksina (tetapi setelah Ki Sumangkar menyelamatkan Rudita terlebih dahulu);
Raden Sutawijaya + Ki Branjangan lawannya Putut.
Wah di pihak Menoreh masih banyak selebritis yang gak punya lawan tangguh seperti Agung Sedayu, Swandaru, Ki Argapati, Pandan Wangi, Prastawa dan Ki Demang SP.
Hayo siapa yang gak setuju ngacunga?
Ki Truno Podang
Lha, Ki Truno Podang sendiri juga blom dapat lawan..
maap ki truno podang.. lagi asyik ngudut 76 sampai tidak tau ki truno nulis apa 🙂
..
makasih ki gedhe
Ups….
Hampir ketepu lg…
tengkyu KI GEDE
akhirnya…dapat juga ilmu untuk menghadapi Panembahan Agung.
Terima kasih Ki GeDe…
@Ki Arema,
Saya masih memantau dengan rajin ADBM kok Ki. Berhubung para ADBMer sudah pada mumpuni dalam mengkonvert dan sudah mempunyai aji aji ABBYY Fine Reader masing masing sehingga sudah bisa meng konvert tanpa bantuan cambuk atau pun obat obatan dari Ki Tanu Metir, maka saat ini saya sedang tenggelam dalam satu kegiatan yang sedikit berbeda….
Terima kasih ki GD
test
Maaf poro kadang kulo bade daptar dados cantrik
Nopo mawon saratipun
Matvr nuwun ki GEDE
Ki Gede,mohon petunjuk abagaimana caranya agar saya bisa buka mulai jilid 97 sampai yang ada sekarang,matur nuwun ki gede
aku ketinggalan inpo