Buku 18

Untuk Pasukan Scanner: Mas Julius, Mas Herry, Pak Pasingsingan, dll (kalao ada),
Tolong dong gambar kover jilid 18.

Thanks,

EDED

Laman: 1 2 3 4 5 6 7

Telah Terbit on 4 Oktober 2008 at 23:16  Comments (32)  

The URI to TrackBack this entry is: https://adbmcadangan.wordpress.com/buku-18/trackback/

RSS feed for comments on this post.

32 KomentarTinggalkan komentar

  1. Salam kenal, saya senang ada yang publish ADBM. Saya gemar cerita silat sih. O ya.. kalau dipercaya saya juga bisa bantu untuk ikut ng-edit asal diberi tahu caranya. Ya biar kerjaan jadi tambah ringan. Trims.

    D2: Terima kasih atas supportnya. Nanti kalau bahan sudah dikirim akan saya kasih tahu.

  2. Assalamu’alaikum wr wb,
    Bung DD, dan segenap membership ADBM yang saya cintai :

    Paling Enak Makan Ketupat,
    Minum ES Dicampur Serbat,
    Berjabat Tangan Tidak Sempat,
    Kirim Imil Juga Terlambat.

    Pupuh Dandang Gula, dulu dinyanyikan Kyai Gringsing:

    -Gumiliring mongso kolo yekti,
    -Purbaning Hyang Kang Moho Kuwoso,
    -Wus purno Ramadhane,
    -Idhul Fitri 1429 wus tumiyung,
    -Gyo angrucat dosa sami,
    -Apuro ingapuran,
    -Lahir trusing kalbu,
    -Yo iku ingkang sinedyo,
    -Manunggaling roso sadoyo prodhasih,
    -Asih marang sasomo.

    SUGENG RIYADI 1429 H.
    NYUWUN GUNGING SAMODRA PANGAKSAMI
    SEDOYO KALEPATAN.

    Wassalamu’alaikum wr wb.,
    Sumarmo Hs

  3. SANDIWARA RADIO ADBM

    sewaktu saya pulang kampung, tidak sengaja mendengarkan radio. Eh ada sandiwara radio ADBM , tapi ceritanya sudah jauh, karena sekarmirah …

    mungkin ADBM-ers ada info , mayan kan sambil2 denger ..hhh

    D2: Lebih seru mana, Mas?

  4. absen dulu di buku 18 ah

  5. Benar kata rekan2 yg sudah membaca ADBM, katanya jilid 1-100 masih berbelit2, dan menceritakan sesuatu hal tertentu sangat detail, yg membuat kita kadang2 bosan juga.
    Tapi 100 keatas, baru kelihatan cerita sesungguhnya.
    ingin membuktikan juga

  6. Salam ADBM,

    Salut untuk semua sahabat-sahabat yang penuh keikhlasan sudah berusaha untuk melanggengkan salah satu perbendaharaan sastra yang adi luhung ini.

    Semoga karya ini bisa selesai sampai tuntas hingga akhir cerita yang ditulis oleh sang empunya.

    Untuk mas DD dan seluruh pasukannya, terima kasih atas persembahannya ini.

    Salam,
    Abu Faris

  7. Menanggapi usul temen2 untuk mempercepat penayangan ADBM, barusaja saya memperoleh saran yang baik sekali dari BD. Beliau menyarankan agar ADBM ditayangkan apa adanya saja (dalam bentuk image). Tentu kita akan menggunakan format yang simpel (bukan JPG). Mungkin PDF atau DJVU(?). Terus terang saya mengamini ide beliau. Dengan cara ini proses penayangan tidak perlu menunggu proses konversi-edit-proof yang banyak memakan waktu. Sementara itu, proyek digitalisasi (maksud saya teksisasi) sebagaimana kita lakukan selama ini bisa berjalan seiring (kalau kita masih mau). Kita minta kesediaan ADBMers untuk mengalihkan ADBM (retype atau apapun caranya) ke teks sambil menikmati ADBM itu sendiri. Lalu, sebagaimana sebelumnya, teks2 itu kita kumpulkan dan diaplod (ulang) sedikit demi sedikit. Saya yakin proses ini akan jauh lebih cepat. Kalau seminggu 5 jilid, maka sisa 83 jild bagian pertama bisa kita tayangkan dalam hanya 3 bulan! Suatu kemajuan yang sangat luar biasa. Dengan cara begini semua bisa terpuaskan dan proyek digitalisasi tetap bisa berjalan. Bagaimana, kawan?

    DD

    • ya ya ruar byasah
      emang bener-bener ruar byasaaaa
      trutama ki mangkubyasaaaa

      • nopo niku ??????????

        • genthong gedhe niku lho ki mangku

          • sing gadhah sinten niku …..

            • kyai semut kalih nyai lumut 🙄

              • Lho nopo taksih pernah nak-ndulur kaliyan mbok rondho

                Dhadhapan to ???????

                • kirang terang ki mangku, nek masalah rondho sampean nyuwun pirso ki satpam utawi ki ndul kemawon

  8. Dear Bung Dede,
    Saya sangat setuju usulan ini, dan pdf menurut saya adalah format yang paling efisien. Lagian sudah banyak software free yang bisa konversi langsung ke format text atau word.
    Wassalam, GI.

    D2: Kita akan pakai format djvu karena ternyata lebih kompak. Untuk membacanya ADBMers perlu menginstal software djvu reader. Bagi yang tahu link-nya silahkan diinformasikan. Kita juga akan usahakan untuk mencarikan link donlotnya. Atau, kalau memungkinkan, akan kita sediakan saja untuk di DL di sini.

  9. Setuju tuh,
    trus biar ga tumpang tindih waktu retype, yang udah retype bisa langsung di posting di comment section aja, jadi yang mau retype bisa tahu kalo halaman itu udah selesai. bisa juga pakai zoho atau kalo mau pakai joomla aja, jadi kolaborasinya bisa online langsung. servernya bisa di byethost.com tuh (tapi kapasitasnya cuma 250 mb, kalo ada yang tahu ada yang lebih gede lebih baik lagi), gratisan. gimana? aku bisa buatin kalo setuju.

    salam

    D2: Bung Melben, kolaborasi editing online merupakan ide cemerlang. Bisa nggak jilid yang udah rampung diedit dipindah ke blog ini? Jika memungkinkan, maka kapasitas 250 MB juga cukup, karena tiap jilid paling2 tidak sampai 5 MB. Saya se7 seX. Buatin aja.

    Sukra : Kalo soal tumpang tindih bisa diakali dengan satu orang sebagai penanggung jawab, mas. Mis ; ADBM Melben sebagai penanggung jawab jilid 21 ya semua hasil scan dan sebagainya dikirim ke ADBM Melben. Gitu kan lebih baik. Oh ya.. udah cek email belum mas ?

  10. Salah satu contoh kolaborasi online yang sudah berjalan bisa dilihat di http://silat.cersilangka.info/. Atau Mau ikutan saja disana, setelah ada jilid selesai baru tayang disini.

    Salam

  11. Aku setuju juga dng metode penayangan baru, cuma teknis “njlimetnya” aku kurang dong..Maklum sedikit Gabtek (tapi sedikit) ..He3

    Mas DD & para komandan, Trus tugasku ke depan apa dong..? Pokoknya jng mung “mampir ngombe” aja..

    Salam
    \\HER\\

    D2: Menurut saya, penting juga teksisasi ADBM itu. Kalau pada setuju, tugas kita ya sama seperti sebelumnya. Retype-konvert-edit-proof. Cuma tidak lagi dikejar2 tayang. O ya, Mas Her kan ikut dalam pasukan scanning Seri II dan seterusnya. Gimana tuh progresnya? Nyai Demang juga gak muncul2.

  12. Iya tuh..Apa sungkem ke Sangkal Putungnya kelamaan yach? kok belum juga merespon imelku, apalagi progresnya..Tapi aku yakin, pelan tapi pasti akan terealisasi..
    Salam

  13. tolong dibantu, setelah di dowmload stdu viewer tetap tidak bisa buka https://adbmcadangan.files.wordpress.com/2008/10/adbm-jilid-019.djvu. mau save file apanya yang harus di file

  14. wah saya berterima kasih banget kepada pengelola situs ini, tapi saya hanya bisa bantu baca saja ya…….
    maklum saya nggak begitu bisa bahasa pemograman dan pengolahan data komputer.
    maklum cuma s3 jadi agak ketinggalan dengan masalah teknologi IT.

    saya hanya bisa berdoa semoga yang mengelola situs ini bisa dengan sabar mengolahnya

    salam kenal dari saya yan dari madiun

    wassalam

    saiful anam

    D2: Kami tdk menggunakan bhs pemrograman apapun, Mas. Salam dan sebarkan virus ADBM

  15. trimakasih pada rekan2 yang telah membuat situs ini rasa kangen saya telah terobati dan saya tidak sangka ternyata pengemar ADBM cukup banyak, saya membaca ADBM pertama kali jilid ke 50 an tahun 1972 an alhamdulillah sekarang saya bisa membaca dari jilid 1 dan akan saya baca hingga tamat, sy hanya bisa bantu doa semoga kerja keras rekan2 dapat melestarikan komik asli Indonesia dengan latar belakang budaya Nusantara Bravo ADBM

  16. Wow, saya baru aja tau situs ini… thx buat seorang temen kantor yang lupa log out… Ini salah satu seri favorit keluarga besar saya… dulu kalo terbit bukunya, rebutan giliran… thx buat pemrakarsa penerbitan ini di internet… Kalo serial Nagasasra Sabuk Inten ada juga ngga?

  17. ning GANDOK sini…….cantrik tinggalkan jeJAK,

  18. pinten regine ki as

  19. andai mau di bikin fersi gambarnya.aku siap jadi tukang gambarnya mas.he he@

    • lha monggo…, dicoba saja, diupload di sini
      jika bagus dan banyak peminatnya nanti dibukukan, he he he …


Tinggalkan Balasan ke P. Satpam Batalkan balasan