Buku 12

Laman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Telah Terbit on 1 September 2008 at 16:10  Comments (98)  

The URI to TrackBack this entry is: https://adbmcadangan.wordpress.com/buku-12/trackback/

RSS feed for comments on this post.

98 KomentarTinggalkan komentar

  1. sip.. dimanapun tempatnya..
    pasukan editing siap 😀

    ditunggu bahan mentahnya..

    DHE2: Sabar bens. Hla aku juga lagi nunggu je

  2. ikutan absen ah..
    pake jeda mas, biar ada yg di tunggu2.
    H2C.
    ADBMers selalu setia.
    mo baca bisa, retype siap.

  3. Ayo mas, di tunggu terus lanjutannya, kalo bisa dari buku 1 (webnya mas rizal) di boyong juga, biar lengkap. terimakasih

    DD: Sabar euy. Rencananya begitu, selangkah2.

  4. Waah seneng bener kalau semua lancar.
    Mas Dhedhe dan lainnya. Beberapa hari tidak sempat tengok adbm2… ternyata semua mengalir lancar. Bravo buat team terus semangat. Mas Herry dkk lain pada nunggu dilibatkan. Luarrr biasa.

    Aku nerusin scan yang 101 ya… masih koordinasi dengan Mbak Retma yang empunya bahan mentah. Dengan PDF yang contohnya kukirim ke mas Dhedhe kemarin ga masalah kah??
    Aku tunggu advicenya…

    Sementar aku ga usah ikut pasukan editor dan proof ya. Aku coba siapin aja yang jilid 100 ke atas..

    Tetap semangat
    Julius – Tebet.

  5. siiiip….siiaaapppp

    • hansiiiiip hansiiiiiip eh satpam ding 🙂

  6. Seru euy,….

  7. salut….ingat dimasa lalu, jogja…. para orang tua bergerombol membaca “KR” yang ditempel diPapan balai RW… baca api dibukit menoreh jalan simpang…sampai yang terakhir Agung sedayu menguasai ilmu kakang kawah adi ari2. glagah putih mengelana mendapatkan Kitab secara misteri… terus tak berlanjut krn Pak SH Mintardja Wafat….
    terimakasih terimakasih atas jerih payah saudara semua

    salam
    Guruh

    DD: Mas Guruh kenal Pak Irfan Fauzani?

  8. Seru..seru…
    btw, kalo bisa page-nya di taruh di bawah setiap sub menu buku, jadi kalo di klik buku 12, lalu keluar submenu page 1,2, 3 dst….biar gampang dilihat update terbarunya….trims..

    salam semua

    DD: Usul dipertimbangkan

  9. Wah ternyata pada pindah kesini…

    saya termasuk yg tertular virus adbm ini bos 😀
    Tiap hari cek di blog nya mas Rizal. Untung baca komentar yg menyatakan pada pindahan kesini.

    saluut

    • sampeyan termasuk beruntung ki konto, mudah-mudahan ki mangku juga beruntung …

  10. perjalan bermil-mil jauhnya, diawali dengan satu langkah ….. semoga lancar teruss sampai the end

    ayoo mas Dhedhe…lanjut terusssss
    lurah basman siap bantu terus

  11. ditunggu mas kirimannya, tapi tolong deadline jangan yang jatuh hari senin, soalnya saya hari minggu suka ndak sempat editing.

    • yaudah, kalo nggak senin ya selasa, gitu aja kok repot, kan ada mbah man

  12. DD: Mas Guruh kenal Pak Irfan Fauzani?

    mohon maaf saya belum kenal…..

  13. @ herry
    wah sampeyan lucu kisanak.. coba dibuatkan adbm-fantasy mungkin bisa dipikirin tuh.. aku ikut ya 🙂

  14. ADBMers, Kami merencanakan untuk menghiasi head blog ini dengan sesuatu yang berhubungan dengan isi cerita. Yang terlintas dlm kepala saya adalah peta Pulau Jawa (atau Jawa Tengah saja) tempo dulu di mana ada tempat2 yg disebutkan dlm cerita spt Jipang, Pajang, Alas Mentaok, Kali Opak, Delanggu, Kota Gede, Sangkal Putung, dll. Ada yang bisa bantu?
    Satu lagi: Saya mengharapkan ada koreksi dari ADBMers mengenai naskah yang ditayangkan jika ada kesalahan (sekecil apapun) seperti kurang titik, koma, huruf kapital, dll. Kami akan memperbaikinya.
    Tidak lupa: RAMADHAN MUBARAK

  15. Mas DD, buku 12 halaman lima ada ejaan lamanya, di paragraf 2, kalimat:

    “Kini jang ditempuh oleh Macan Kepatihan ….”

    trus paragraf 3 dst, banyak terselip karakter Ascii yg bukan huruf, contohnya (kata memberi) :
    “Tetapi Untara tidak dapat membiarkannya. Segera ia mem¬beri ..”

    mungkin karena hasil scan di software OCRnya ya..

    (menanggapi permintaa Mas DD, baca sambil koreksi)

    DD: Thanks. Segera dibetulkan.

  16. Iya nih mas, itu hasil editan saya, tapi setelah saya cek di file saya ndak ada tuh karakter itu (Ascii).

    (menanggapi tulisan mas Bagyo)

    DD: Final proof saya juga gak ada. GPP, yg penting dah ada koreksi.

  17. test ya kok ga bisa muncul sih coomentnya

    # jika belum pernah ada komentar yg disetujui ya gak akan langsung bisa koment mas 🙂

  18. Saya siap membantu mengkonversi dari file gambar atau PDF ke text (MS Word). Silahkan kirim mentahnya di alphonse10e@yahoo.com
    Atau kalo perlu di upload saja via rapidshare atau MiHD, file² mentahnya, nanti yg berniat bantu tinggal download dan mengerjakan sesuai perintah komandan. Matur nuwun sanget..

  19. maju teruuus
    tetap semangaaaat

  20. Untuk yang mbaurekso ADBM2 yth.
    Alhamdulillah, saya berbahagia sekali kembali bisa membaca ADBM setelah mas Rizal absen sejak bulan Agustus 2008.
    Kegiatan membaca ADBM pernah saya lakukan puluhan tahun yang lalu, ketika itu saya masih SMP atau SMA agak lupa. Kemudian karena kesibukan kuliah dan bekerja di Jakarta, ADBM terlupakan. Begitu Mas Rizal memunculkan bacaan ini ya saya langsung tertarik untuk membacanya. Hampir2 putus harapan saya ketika sampai kiriman yang ke 60 kemudian terhenti. Untunglah muncul anda2 ini yang menjadi dewa penolong hingga ceritera perang Sisa Laskar Jipang melawan Laskar Pajang bisa berlanjut. Saya ingat, kalo nggak salah Sekar Mirah nanti ikutan jadi murid Kiai Gringsing khan?
    Best regards,
    Sumarmo Hs

  21. Hehehe.. Sabar temans,.. pasti semua kebagian meretype,..
    Mas Dhe2 lagi pusing tuh ngatur jadwalnya,..

  22. mas DHE2 oh mas DHE2..
    Tampilan kali ini tidak skdar nggo tombo kangen, tapi udah profesional tenan, meski ada klira-kliru sithik.
    Saya komen utk responnya mas RAMADHAN, sptnya ga perlu dibatasi dengan peta..wong asyiknya baca itu klu imaginasi kita begitu “liar”, biar saja mengkhayal Sangkal Putung, Jatianom dll itu dimana? meskipun ada yg ngerti, misalnya Sangkal Putung (sekarang) letaknya di pojokan Klaten, dan Jatianom itu terusan Penggung (ngulon) ke arah Karang Anom dsb..Bahkan Delanggu skr udah jadi Kota yang relatif maju..
    Memang lebih asyik klu imaginasi kita tak terbatas, dengan membaca lebih seru dp klu nonton filmnya..Ini menurut saya, nyuwun sewu!

    DD: Urusan tampilan bukan saya Mas, tapi sekondan (tuh orangnya di bawah, senyum2)

  23. Buat Mas Sumarmo Hs: Sekar Mirah nantinya bukan ikutan jadi murid Kiai Gringsing, melainkan menjadi murid Sumangkar dan kelak mewarisi Tongkat Baja Putih, seperti yang digunakan Tohpati alias Macan Kepatihan.

    Sukses selalu buat kawan-kawan yang menjadi garda terdepan dalam bahu-membahu meneruskan prakarsa Mas Rizal menghidupkan kembali tradisi membaca Api Di Bukit Menoreh lewat dunia maya.

  24. Dengan ini menyatakan: cerita “Api di Bukit Penantian” ditutup..!
    Wasallam..

    DD: Mas Herry, katanya minta bagian. Dah dikirim tuh

  25. Ha..ha..ha.. tampilan makin bagus. Sekedar memberi comments ya mas.
    Bagian main body text agak kekuning-kuningan mengingatkan ini memang bacaan yang sudah layak jadi heritage. Mengingatkan buku mbak Retma yang boleh kita scan yang warnanya sudah mirip daun lontar. Bagus banget…. Nah warna frame di kanan kiri yang kiranya terlalu dominant.

    Banyak yang bergembira dengan jalannya blog ADBM ini.

    # semua pasti ikut bergembira mas. seperti menemukan kitap kanuragan untuk dibagikan 😀
    btw, ini template gratisan mas.. aku gak tau cara ngubah warna frame nya. mungkin bisa jika kita upgrade (nambah biaya) sehingga bisa edit css-nya.

  26. mas julius, banyak yg berterima kasih juga atas kesediaannya nyecan bukunya mbak retma. so temen2 jd bisa retype, coz sy ga yakin bisa di convert (tulisan di bukunya dah pd kabur ya?). btw tebet – cililitan jauh ya? salut. buat mas dhe2, sy jg siap ngetik lho. sy tunggu bahan mentahnya.

    DD: Yang discan Mas Julius belum ditayang. Masih paaaaanjang dan laaaama.

  27. waduh.. senengnya bukan main hati ini….
    makasih ya para prajurit ADBM….. (mas dhe2, mas julius tebet, mbak retma, mas nindityo, mas lurah basman, mas aulianda, mas seno yudho, mas herry warsono, mas bedhez endhes, dll yang gak bisa saya sebut)…
    sampeyan semua kompak kayak pasukan pajang pimpinan untara, sayap kiri ok, sayap kanan ok, apalagi induk pasukan, semuanya cancut taliwanda menyelesaikan proyek besar ini……
    O ya barusan sebelum buka blog ini, kepikiran untuk usul agar tiap buku covernya ditampilin, eee… ternyata begitu buka blog ini udah terkabul keinginanku…. top top top…….

  28. Nggih2..mas DHE2
    Keasyikan mbuka sampe lupa tanggungjawab yg diemban, wong wis estewe ki lalen..OK SIAP!

    mas Nindityo, mas Bedhez, mas DHE2, dllnya, tergelitik imaginasi yg sama, piye yo nek “satu kelompok” komunitas ini gawe Cersil dewe? gek critane opo yo? mestinya komunitas ini (beberapa oknom) bisa mengonkretkan produk tsb trus diterbitkan kaya yg di toko2 itu, misalnya SENOPATI PAMUNGKAS (Arswendo) dll, pasti seru deh! ayo mumpung mainsetnya sama nih..kapan mas? semoga ya..!
    he3..Tapi ini skdr ide, tanpa harus melupakan “proyek” ADBM yg semakin aduhai..

    DD: ide cemerlang tuh. Btw, Mas Herry bukannya STWK (setengah tuwo tapi kemedol), he he. Just kid.

  29. Subhanallah, mas DHE2, terimakasih bayak untuk adanya blog ini, Ini sangat bagus, top markotop pokoke, saya kira kitap ini sudah hilang di makan jaman, ternyata disini saya menemukannya.
    Tetap semangat mas, semoga ADBM, semuanya selalu diberi kesehatan.
    Untuk Mas Rizal, kalau bisa gabung lagi sama mas DHE2 dan pasukannya.

    salam
    wahyu sugimo malang

  30. Mas Herry warsono Yth,
    saya pribadi mengucapkan beribu trima kasih atas kesediaan mas Herry menutup cerita “api di bukit penantian”. Untuk mas Dhe2 dan para senopatinya, salam horamat dan penghargaan yang setinggi tingginya atas jerih payah ini. Menanggapi usul Mas Herry untuk membuat cerita sendiri, saya memang lagi mencoba mengolah kata menjadi cerita dengan setting akhir kerajaan Majapahit dan berdirinya Kasultanan Demak dengan judul “Sapta sastra pamunah Satru” (tujuh ayat yang dapat menghilangkan rasa permusuhan, maksudnya Surat Al fatihah) cerita masuknya agama islam ke tanah jawa dan ada seorang pendekar muda mewarisi 7 ayat tersebut dari gurunya tapi mereka tidak tahu artinya (karena dlm huruf arab). Dunia persilatan mengira itu adalah sebuah jimat kesaktian, dan jadi rebutan. demikian kira2, setuju nggak Mas Herry?
    trima kasih
    salam ADBM
    Tetap semangaaat

    DD: ide bagus tuh. Mungkin bisa dikaitkan dengan layang kalimasada (senjata Puntadewa) yang kebanyakan juga dikira jimat.

  31. mas Bedhez, saya MRINDING baca ide critanya..saya setuju sekali, kayaknya banyak sekali filosofi yang bisa diungkap di situ..cuma judulnya perlu disesuaikan dng market mas..pertama: bhsnya mudah dingerteni (utk kelompok usia remaja ke atas kah?), kedua: klu bisa substansi dan definisi “ayat”-nya juga disamarkan, agar ga hanya konsumtif buat segmen tertentu, seperti sang MAESTRO (SH MINTARDJA) tdk pernah menonjolkan atas “keyakinan” tertentu, maka beliau sangat banyak pencintanya..nuwun mas, komunikasi lebih lanjut ke: herry_wsono@yahoo.com saya tunggu..

  32. kematian Tohmati mengingatkan cerita saat Winnetou gugur. menyedihkan. 😥

  33. mas Julius,

    kalau target komendan DHE2 1 jilid perminggu tercapai, berarti jilid ke 101 baru akan muncul hampir 2 tahun lagi, … tapi tetep semangat mas, kalau mulai dikerjakan sekarang, nantinya kan bisa 1 jilid per hari.

    Dulu saya mulai baca ADBM mulai jilid 101-200 (karena waktu itu warung yang nyewain buku nggak punya jilid lainnya). Seru, karena Agung Sedayu mulai berjuang dengan susah payah untuk meningkatkan kemampuannya, serta mulai sering terluka parah karena bentrok dengan tokoh2 sakti dengan berbagai ilmu kanuragan.

    bravo ADBMers

    -kris-

    DD: Kalau saya disebut panglima, perkenalkan, Mas Kris adalah panglima II di pasukan Sangkal Putung. Di atas saya (kita sebut apa ya: raja?), perkenalkan juga, adalah BD dan Bu Retma. Jadi, jangan lupakan beliau2. Mudah2an bisa 2-3 buku seminggu Mas Kris.

  34. Mas Dhe2,..mbok ya yang nomor terakhir itu yang ada tulisan ” he he he ..” nya dihilangkan saja,.. Saking keasyikan baca, pasti aku kebablasan nge-Klik nomor terakhir dan,.. Tertipuuuuu,,.. Hahahahahaha… (jebakan batman..)

    Pokoke’,..Makin Top lah Blog ini,…
    Salam, Aulianda

    Nind : Sebagai pengingat aja kok Mbak. Nanti dipindah lagi ke halaman paling akhir buku 13.. 14 dan seterusnya dimana re-type belum selesai 🙂

  35. Mas bedhez endhez Yth.
    Saya menyambut baik rencana anda untuk menulis novel sejarah. Terus terang saya adalah penggemarnya. Rencana nulis peristiwa2 setelah runtuhnya Majapahit berarti nerusin novel Majapahit Caturloginya pak Lintang.
    Mas endhez, saya kok malah setuju kalo memang pemerannya beragama islam ya diceritakan saja keislamannya. Malah janggal kalo seorang lakon agamanya islam, kok perang seharian nggak pernah shalat. Apa ya begitu laskar Demak pada waktu itu. Jadi malah nggak sreg.

    Contoh di ADBM akan lebih enak kalo kejadiannya begini :

    Terasa tangan Tohpati bergetar, dan mulutnya berdesis. Sumangkar segera meletakkn telinganya ke bibir murid kakak seperguruannya itu, dan didengarnya kata-kata terakhir. “Mudah-mudahan Tuhan mengampuni aku.”

    “Katakanlah Laailaaha ilallah, Ngger”.
    “Laa……….. ilahaa …………. ilallah…………” Tohpati mengucapkan kalimat tauhid terputus-putus dan hampir tidak terdengar. Hanya gerakan bibirnya nampak bergerak mengucapkan dengan suara lirih. Kini matanya sudah berpejam dan nafasnya menjadi kian lemah. Sesaat kemudian tangannya tergerak sedikit dan nafasnyapun berhentilah untuk selama-lamanya.

    “Inalillahi wainailillahi rajiuuun,” desis Sumangkar.

    Regards,
    Sumarmo Hs

  36. Temans..
    Ketika air mengalir menghisap dahaga, dan ketika angin semilir mengusap gerah, jangan terlena..
    Maksud saya, mbok-iyao ada yang pegang “data base” profil para aktifis ini, setidaknya jng sampe terjadi kesalahan 2x sebagaimana kasus mas Rizal, meskipun kita smua masih mnghrapkan kehadirannya, walau di dunia maya.
    mas DHE2, Mas Julius, mas Bedhez, mbak Retma, mas Aulianda, mas Nindityo, mas Seno, mas Bagyo etc..yg ga bisa disebut satu2..berkenan saling kenalkan diri dan turun “neng marcopodo” dng fasilitas “maya” tertentu, agar bisa saling menyapa dan yang terpenting nggak lagi akan “kehilangan jejak”..
    ini cuma usul kok mas, nyuwun sewu..

  37. Usulan yang bagus Mas Herry,. saya ngikut aja lah,..

    Salam, Aulianda

  38. Mas sumarmo Hs yth;
    saya pikir tidak perlu seperti itu untuk membuat cerita berlatar belakang agama. SH. Mintardja sudah menunjukkan caranya. kita tahu ADBM dan Naga sastra berlatarbelakang agama islam (demak-pajang-mataram). ada saat cerita itu menggambarkan sedang mengambil air wudhlu. Bahkan mungkin sebagian dari kita tidak menyadari bahwa tokoh utama di Naga sastra sabuk inten adalah penganut aliran syeh siti jenar yang tersingkir dari perpolitikan demak akibat perbedaan keyakinan (dihalaman awal cerita tersebut). Justru disitulah hebatnya cerita-cerita SH mintardja ini, sehingga dapar dinikmati oleh semua golongan masyarakat.

    salam,
    budhi P.

  39. Mas DHE2 dan para prajurit ADBM….
    Buku 02, 03 dan 04 kok gak ada cover depannya ya?
    Kalau ada tambah cakep mas… kayak buku 12.
    Trims.

    Salam kenal buat semua dan salam hormat
    papar-persikmania
    e-mail : edprast2004@yahoo.co.id

    Nind: Setuju mas. Rencananya sih begitu. Yang penting jangan sampai terputus kisah di buku 12 hanya karena “renovasi” buku yang lama 🙂

  40. mas herry warsono Yth.
    saya setuju dengan usul anda mengenai database aktifis ADBM.
    mas herry aja yg koordinir ya? bikin milis mas, ntar sy nimbrung.

    bwt mas dhe2, apa kehabisan stok mas, koq ga bagi2 kerjaan?

    DD: Belum REL. Tunggu aja.

  41. numpang mejeng ah….hehehehe
    hebat!!!!, lanjut terus mas….

  42. Matur nuwun respon atas data base pribadi, tapi sakjane cukup dengan mengenalkan diri melalui e-mail masing2 atau syukur2 dilengkapi dng alamat n nomor Hp (sementara nomor rekening tidak perlu..)

    Lebih baik lagi jika profil pribadi ini “nyanthol” saja di blog ini kan lebih afdol. Artinya di blog ini diberi kapling untuk memfasilitasi maksud itu..

    Mas DHE2…, dos pundi?
    Mas Bedhez, sampai dimana?

    DD: Maaf kalau saya berpendapat lain. Pertama2, komunitas maya ini seyogyanya bersifat maya yang sesungguhnya. Alamat, email adres, HP adalah atribut dunia nyata. Saya tidak sepakat kalau kita harus menjadi nyata. Riskan sekali. Kawan2 mungkin belum memahami, tetapi bahkan email adres adalah data personal yang mesti dirahasiakan. Apalagi no HP dan alamat fisik. Bagaimana kalau tiba2 kita diteror melalui telpon atau didatangi preman yang dengan serta-merta menghajar kita?

  43. Mas Herry dan kawan2
    Saya mohon saran. Judul sesuai saran mas Herry: Misteri Mustika Sastra. ini prolognya, mohon koreksi

    MISTERI MUSTIKA SASTRA
    Langit masih gelap. Sesekali tetes tetes air hujan jatuh satu satu. Angin yang membawa hawa sejuk bertiup perlahan menggoyang dedaunan yang merunduk bagaikan seorang gadis yang kedinginan menanti kehangatan seorang kekasih.
    Putut Wisanggeni berdesah perlahan. Diedarkan pandangan matanya ke halaman padepokan yang lengang. Beberapa genangan air masih terlihat disamping padepokan. Sementara seekor induk ayam diikuti anak anaknya tampak melintas dibawah pohon pohon keluwih yang berjajar menghias halaman padepokan.
    Perlahan dilangkahkan kakinya menuju pendapa padepokan. Tampak beberapa cantrik sedang asyik bermain macanan. Beberapa penganan dan wedang sere hangat tampak menemani permainan yang semakin mengasyikan.
    “Kakang Wardi,” panggil Putut Wisanggeni perlahan, “Apakah adi Riswanda sudah kembali?”
    Wardi yang dipanggil sejenak menoleh sambil menjulurkan lehernya mencari arah suara yang memanggilnya.
    “O..anakmas Wisanggeni kiranya, kelihatannya anakmas Riswanda kehujanan di jalan dan berteduh barang sejenak di desa yang dikunjunginya, atau mungkin mampir di rumah Ki Buyut Pring Asri dulu untuk menyampaikan pesan dari anakmas, barangkali.”
    Putut Wisanggeni mengerutkan keningnya, jawabnya ragu ragu, “Aku tidak merasa menitipkan pesan untuk Ki Buyut.”
    Wardi tersenyum penuh arti diikuti oleh cantrik cantrik lainnya yang tiba tiba saja telah menghentikan permainan mereka dan sekarang semua memandang ke arah Putut Wisanggeni dengan senyum ditahan.
    “Maksudku bukan pesan untuk Ki Buyut, tapi untuk putrinya Nimas Larasati.”
    Sekarang semua cantrik tersenyum lebar, bahkan ada yang tertawa tertahan tahan sambil menutupi mulutnya dengan sebelah tangannya.
    “Ah..” Segera rona merah menjalar diwajah Putut Wisanggeni. Cepat cepat dipalingkan wajahnya memandangi regol padepokan yang suram dan kusam seolah olah tidak didengarnya riuh gelak tawa para cantrik yang menggodanya.
    “Kakang Wardi,” katanya kemudian berusaha mengalihkan pembicaraan, “Apakah Ki Ajar masih berada di sanggar?”
    “Masih anakmas.” Sahut Wardi setelah dengan susah payah menahan senyumnya.” Beliau berpesan untuk tidak diganggu sampai matahari terbenam.”
    Hari memang masih siang, namun karena dilangit mendung sangat gelap walaupun hujan sudah selesai turun hampir sepemakan sirih lamanya, suasanapun bagaikan menjelang malam.

    DD: Good. Very good. Mas Bendhez punya bakat mewarisi SH Mintardja. Usul saya: judulnya kebalik tuh. Menurut aku sih lebih enak MISTERI SASTRA MUSTIKA. Terus, kayaknya tokoh Riswanda pernah digunakan SHM (entah di mana, aku lupa). Gimana kalau diganti Sanjaya saja. Satu lagi: apakah pohon keluwih ditanam berjajar merupakan pemandangan yang bisa dijumpai secara aktual? Soalnya, SHM telah membuat kekeliruan historis dengan meletakkan pohon kelapa sawit di Gunung Gowok.

  44. Trims mas DD. sarannya aku terima, Riswanda diganti Sanjaya. Untuk pohon keluwih memang tumbuh dimana mana dan padepokan itu disebut padepokan “sekar keluwih” dengan Ki Ajar Sekar sebagai pemimpin padepokan. Beliau mempunyai 2 orang murid yaitu putut Wisanggeni dan putut sanjaya.
    Mas Herry dos pundi? maaf nama Binendra kurang “njawani” . Mungkin temans lain bisa kasih saran? dalam cerita ini mereka memang belum memeluk agama islam, nanti diakhir cerita (kalo jadi) Putut Wisanggeni memeluk islam berganti nama “Muhammad Wisanggeni”. Bagus kan? teman2 yg mau punya momongan bisa pakai nama ini.
    Alamat kontak bedhezendhez@yahoo.com

    tetap semangaaaat

    DD: Usul saya panjang Mas Bendhez. Jadi saya kirim via email aja ya. Pokoknya tetap semangat.

  45. btw, boleh ikut nimbrung gak neh… btw, gw punya adbm sampe bagian ke 2 + bagian ke-3 beberapa jilid ( ampe glagah putih ), so tamatnya ampe bagian berapa yah???

    DD: Dengan senang hati, silakan nimbrung. Kalau bisa scan atau retype koleksinya, tentu sangat membantu proyek ini. Bisa dilist koleksi yang ada biar gak overlap dgn pasukan scanner lain?

  46. mas DHE2, mohon penajaman koreksi utk beberapa kalimat di tampilan akhir masih menggunakan bahasa yg kurang sreg, yaitu kata: “pertanggungan jawab” yang tepat mestinya: “pertanggungjawaban”, untuk yg lain2 beberapa masih kurang teliti atau kurang huruf, dll.

    mas Bedhes, oke banget..cuma saya usul judulnya memang MISTERI SASTRA MUSTIKA, bukan kebalik…very good n lanjut terus..

    DD: koreksi untuk yang mana Mas Herry?

  47. Buat header… hm, kalo bahannya ada (gambar peta jadul atau apalah), silakan kirim ke saya sajah. Nanti saya “nodong” suami buat bikinin. Konsepnya juga…. mau kayak apa. Thx.

  48. Tapi anu… yg kita buat ini, hm… melanggar Undang2 kagak sih? 😀 Hehehe. Haknya KR bukan? Sekedar mengingatkan.

    DD: Sekarang ini, banyak buku-novel bertebaran di internet. Menurutku sih ilegal. Tapi jalan aja, kalau nanti ada pihak yang nyuruh berenti ya berhenti saja. Mudah2an ADBMers lain akan buka lagi di lain tempat, terus kita rame2 kesana gitu. Hla kalau mau ngurusi masalah yang ilegal, tuh penjaja CD bajakan itu musti digaruk semua dong. Mereka dibiarkan karena alasan cari makan. Atau, kalau Ibu tahu multiply (saya yakin pasti tahu), berapa puluh atau ribu atau juta lagu yang dipajang secara ilegal? Jadi, kalau untuk buku klasik yang sudah hampir jadi heritage, mestinya dikasih penghargaan. Hla aku ini kan boro2 cari makan, malah korban tenaga-waktu demi menjaga cerita ini dari kepunahan.

  49. Mas.. usul lagih (kebanyakan usul aku. Hikz.) Maapken sebelonnya. Mungkin bisa dikasih link ke gajahsora.com? Itu punya siapa ya? Mirip ama sini kan?

    DD: Kita gak punya hubungan apapun dengan Gajahsora, Bu. Untuk linknya, kita pikirkan dulu deh.

  50. JILID 12 TERNYATA MEMANG MASIH KURANG, TAPI SUDAH DILENGKAPI (tambah 1 halaman lagi). MOHON MAAF ATAS KETIDAKNYAMANAN ANDA. TERIMA KASIH BUAT PAK WUKIR DAN MAS HERRY ATAS KOREKSINYA. SUGENG NGRAHABI.

    (DD)


Tinggalkan Balasan ke OREL Batalkan balasan